Novel : Diana ( I )
satu
Diana menutup ujung mantel birunya, menyembunyikan gaun mahal berwarna zamrud dengan pengikat ritsleting di bagian belakang.
Diana berumur 20 Tahun, menurut ibunya sudah cukup umur untuk menikah.Tapi ia pergi kekota. Karena desa tak ada apa apanya. Didesa orang hidup sangat sederhana. Tak ada lelaki yang menarik perhatiannya.
Tak ada yang berkenan dihati Diana.Karena dia ingin bekerja.
Ia belum tertarik dengan seorang laki laki apalagi suami. Diana peduli dengan kemewahan.Kemewahan itu ada dikota. Didesa ibunya suka menjodoh jodohannya .Tak ada jodohnya didesa .Ibunya kadang kadang tidak mengerti .Diana sudah mengatakan. Tapi ibunya selalu kawatir .Anak gadisnya menjadi perawan tua. Meski cantik tapi menjadi perawan tua akan menjadi gunjingan.
Diana hanya tetawa dengan kekawatiran ibunya itu.Diana sudah mengatakan.
Lelaki yang datang itu tidak sesuai dengan kategorinya. Lelaki biasa yang masih mentah meski cukup tampan. Atau temannya yang tidak hidup mapan dan masih cari pekerjaan atau bergantung dengan orang tua.
Ada juga pegawai rendahan yang tidak punya karir. Untuk apa mendapat pacar atau suami seperti itu?
Sejak kecil ia membayangkan dirinya adalah Cinderella yang kawin dengan pangeran. Di sebuah pesta ia meinggalkan sepatu kacanya ketika jam berdenting 12 kali .Sang Pangeran berlari dan berlari. Ia sudah pergi dengan kereta kuda kencana.
Sang pangeran terus mencarinya dengan. Ketika pangeran bertemu , pada akhirnya, ia hidup kaya bergelimang kemewahan di istana.
Ia berterima kasih kepada Peri Labu yang merubah kereta kuda kencana pergi ke istana mengikuti pesta.Berdandan seperti putri raja.
Dongeng Cinderela dengan segala pernik perniknya begitu menarik.
Juga cerita dongeng pangeran tampan yang datang dengan kuda putih .
Pangeran tampan mengulurkan tangan mengajaknya pergi kesuatu tempat. Ia mengajak keistana yang indah dan besar .
Hidup bergelimang dengan kemewahan .Itulah angan angan Diana.
Tapi dongeng itu tentu saja tak pernah terjadi. Dia tetap dengan kesendiriannya menjadi wanita yang pemilih . Karena sang Pangeran itu belum ada .
Apakah nanti sang Pangeran datang, berbentuk putra pemilik perusahaan besar dan kaya atau pria dengan mobil mewah yang berkecukupan.
Hartanya tidak pernah habis atau malahan terus bertambah.
Kapankah itu terjadi. Salahkah jika dia memimpikan itu ?
Dia telah bersekolah, kuliah dan menamatkan Akademi Sekretarisnya. Namun pekerjaan tidak kunjung datang.Ia tinggal dikota yang hiruk pikuk dengan segala kemewahannya.Tapi kemewahan tidak menghampirinya. Ia ingin mengecapi kemewahan itu dan bagaimana caranya.
Sekarang itu sudah terjadi. Ia tinggal disebuah apartemen yang cukup megah dengan perlengkapan yang serba lengkap Pekerjaan yang cukup menjanjikan dan Pangeran ?
Tidak ada Pangeran. Dia belum pernah jatuh cinta yang sesungguhnya. Dia juga ingin berjumpa srorang Pangeran yang nantinya membawanya ke istana.
***
Diana teringat bagaimana dulu hidupnya .Bagaimana dia menjalaninya.
“Saya beruntung. Saya memiliki pekerjaan, tempat tinggal, Dan seseorang crazy rich yang menghidupiku dengan caranya sendiri. "bisik Diana .
Benar, tapi pangeran itu bukanlah pria tampan yang selalu diidamkannya. Dia seorang lelaki baya yang kaya dan peduli padanya
Lelaki itu juga peduli dengan istri dan mungkin juga putranya, di tempat lain .
Seorang putra dewasa dari pernikahan pertamanya yang mungkin lebih tua dari Diana .
Diana adalah gadis simpanan yang disembunyikan. Diana menjalani hidup itu.
***
Sebelumnya Diana telah menerobos semua jenis kantor selama setahun untuk mencari pekerjaan. Dia setuju untuk bekerja apa saja: korektor, sekretaris, dan apapun .
Dan ketika putus asa, dia memohon pada salah satu staf perusahaan untuk menolongnya bekerja apa pun. Lowongan kerja yang sangat ia butuhkan.
Lelaki itu tertawa di depan wajah Diana dia berhasil bekerja sebagai asisten junior di salah satu perusahaan selama sebulan penuh.
Dia bekerja dengan rajin dan mencoba untuk berhasil .Gadis itu bertahan , sebisa mungkin, menghindari perhatian yang terus-menerus. Godaan dan pelecehan.
Alih-alih bekerja, gadis itu diundang ke hotel. Dia bukan gadis seperti itu.Diana tidak pernah meladeni lelaki gendut itu.
Diana menjaga kesuciannya .
Kariernya sebagai asisten Junior segera berakhir .Dengan berbagai alasan dan ancaman gadis itu berhenti bekerja. Ia harus mulai lagi dari awal.
Meringkuk di pojok sebuah kafe kecil di seberang jalan dari kantor, gadis itu diam-diam menangis. Ia cantik, tapi ia mengutuk penampilannya. Lelaki ingin mereguk sesuatu dari dirinya. Diana belum akan memberikan.
Dia restoran itu , dia hanya memesan minuman kopi dan makanan ringan, karena duduk begitu saja, tanpa memesan apapun di restoran tidak diperbolehkan.
Selain itu, mulai saat ini, dia harus mencari pekerjaan.lagi. Diana tidak dapat mengandalkan ibunya dan uang pensiunnya yang kecil, dan dia pasti tidak akan mendapatkan pekerjaan di desa.
Tanpa disadari, kenangan tahun-tahun sekolah yang menyenangkan bergulir, ketika Diana tampak seperti anak manis dengan hidung mancung dan lutut putih dan muka yang bercahaya bermain lela.
Dia tetap saja menarik meski dilengkapi dengan plat gigi, karena kawat gigi terlalu mahal untuk dia dan ibunya. Ibunya peduli merapikan kecantikan anak gadis kesayangannya.
Suatu hari akan menikah, ibunya suka. Tetapi pada saat itu, tidak ada anak laki-laki yang disukainya. Mengajaknya dan mengundangnya pada kencan pertama. Diana mengabaikan.
Tidak seperti gadis-gadis lain, Diana senang dengan keadaan ini, tidak punya pacar dan belum mengenal lelaki diumur 16 tahun dan sesudahnya dia benar-benar terkejut ketika, pada usia tujuh belas, di salah satu sesi, guru mengelus lututnya dan menyarankan pertemuan dalam suasana yang lebih intim.
Kemarahan Diana sampai ke ubun ubun. Ia tak pernah melayani dan terlalu takut untuk bertemu dengan guru pembimbingnya itu.
Itulah pengalaman menakutkan melewati masa gadisnya. Ia membayangkan guru pembimbingnya yang punya anak dan istri menggodanya.
Menyeka maskara dari pipinya setelah sebagian lagi menangis, Diana tidak langsung memerhatikan bagaimana seorang pria duduk di mejanya.
Penampilannya sederhana, ternyata ia seorang sopir bos. Salah seorang Bos tertarik padanya.
Entah bagaimana sesuatu terjadi dan sebuah kesepakatan terjadi. Diana yang sedang putus asa.
Lelaki itu mulai berbicara.Mula.mula tidak menarik namun kemudian dia memperhatikan.
Dia menyerahkan serbet lagi dan, tanpa sentimentalitas yang tidak perlu, lelaki itu menawarkan sesuatu.
Untuk menjadi wanita simpanan - secara langsung, tanpa keributan.
Selain itu, dia berjanji untuk mengatur tempat di mana dia bisa menghasilkan uang dari hal-hal kecil dalam hidup.
Gadis itu tidak percaya bahwa ini terjadi padanya. Banyak yang mengatakan bahwa dia cantik dan seksi, tetapi Diana menganggap kualitas ini lebih merugikan daripada keuntungan.
Tidak ada yang mau melihat ke balik layar yang dicat cerah itu. Orang-orang di sekitar tidak memerhatikan bahwa selain penampilannya yang menarik, ia juga memiliki kualitas lain, yaitu
profesional.
bersambung 2
Chapter 1
Sejak kecil Diana membayangkan dirinya sebagai Cinderella yang punya pangeran tampan yang menikahinya.
Ia ingin menikmati hidupnya, menjadi kaya dan berkecukupan. Namun siapa sangka untuk hidup dan bekerja bukan sesuatu yang mudah.
Sulit sekali untuk bekerja yang mapan dan ia harus memutuskan sesuatu .
Komentar
Posting Komentar