Postingan

Menampilkan postingan dengan label Berbagi Cinta

31-36 Berbagi Cinta,

31Pohon Cinta Berlibur menghabiskan waktu di Pantai Carita adalah sesuatu yang tidak bisa kulupakan. Ronald yang telah mengajakku', ketempat asri dengan rerimbunan pepohonan. Biasanya kalau ke pantai itu panas. Tetapi di sini cukup sejuk dan aku menyukainya. Selain ada hutan yang tak jauh dari situ, pohon pohon besar di sekitar resort menambah kesegaran udara. "Lihat pohon Waru tua itu," kata Ronald menunjuk kesebuah pohon waru tua yang terlihat aneh. Ronald mengapit pinggangku menarik tanganku. Aku dan Ronald berpelukan. Aku melepaskan pandangan kesuatu arah. Aku memperhatikan dengan tepat. Sepasang pohon Waru tua berdampingan tumbuh kuat dan ada tulisan cinta abadi diantaranya. Pohon yang dikemas sebagai obyek wisata. "Bisakah kita seperti itu? " tanya Ronald ketika aku mengeja nama dipohon itu dengan mulut terbuka. "Cinta abadi?" Aku mengucapkan kata kata itu sambil tersenyum kecil dibibir. "Dongeng kuno seperti Romeo dan Juliet," ujarku

16-20. Berbagi Cinta

16.Saling Menikmati  Melihat indahnya bunga sakura disebuah kebun dan taman yang cukup luas. Ini adalah suatu impian melihat langsung kecantikan bunga sakura seperti aslinya. Bunga berwarna pink yang  sudah ditanam sejak lama dengan ratusan bunga didalamnya. Panorama Gunung Gede-Pangrango yang mengagumkan.  "Kau tahu? kalau di Jepang bunga sakura hanya bermekaran sekali setahun. Hanya dimusim semi. Kalau di sini , keindahan bunga sakura bisa dua kali setahun." Lagi lagi  Ronald seperti guide. Aku hanya  tersenyum, Kebun Raya kawasan  Puncak,   menikmati padang rumput yang luas juga. Pohon-pohon raksasa berusia tua,   yang langka, taman lumut yang unik, kolam, sungai, air terjun, air mancur, dan rumah kaca dan banyak lagi yang kulihat. Malam hari aku mengigil sendirian. Dikamar itu tanpa Ronald disampingku membuat diriku seperti  ada yang hilang dari kehidupan. Dingin , suhunya mungkin dibawah dibawah enam belas derajat celcius. Aku  membayangkan sang pangeran mengetu

11-15. Berbagi Cinta

11.Cinta Dato Selesai dengan pekerjaan, aku mulai melamun. Teringat hidup yang kujalani, tidak semuanya berjalan mulus. Aku teringat istri Dato Raf yang pertama kali kulihat di salon. Aku merasa ada jejak cinta antara aku dan Dato Raf yang tidur denganku. Jejak yang. mulai terasa. Aku telah merebut Dato Raf dari istri syahnya. Bagaimana kalau wanita itu tahu?Tiba tiba aku merasa dunia ini tidak adil kepada wanita. Aku merasa kasihan kepada istrinya Dato Raf. Apakah aku cukup menanggapinya saja dengan maaf dan ucapan ringan atas perbuatan itu? Aku tersenyum, yang sangat jarang kulakukan, dan sesaat wajahku maka aku mengingatkan pada sesuatu yang lain. Aku memikirkannya, sampai Dato Raf mengejutkan dengan teleponnya yang berdering . "Sabtu siang aku akan mengunjungi kamu," lalu dia menutup telepon setelah berbasa basi sedikit. "Aku tidak kemana mana," jawabku. Sabtu siang itu Dato Raf datang. Aku menyambutnya. Tapi ada sesuatu yang ingin disampaikan