22.Natuna; Vladivostok

VLADIVOSTOK. Negeri itu jauhnya 9 ribu km dari negeri mereka. Lebih mudah pergi ke China, Korea, atau negeri negeri indah di dekat lautan pasifik.

Masa remaja di sekolah menengah adalah masa masa yang indah.

Sheyna teringat masa itu, ketika ia punya pacar dengan seorang pemuda tampan yang kemudian putus begitu saja. Si pemuda mungkin jadi tentara di Moskow, dan dan jarang memberi kabar. Khabar terakhirnya sudah menikah.

Sheyna di kampungnya adalah gadis yang modis. Semua wanita dinegerinya suka memakai sepatu tinggi dan mantel kulit. Wanita Vladivostok suka akan keindahan.


Tidak banyak hiburan didesanya. Jika waktu senggang dan musim dingin mereka minum Vodka atau minuman lainnya. Kadang kadang ia mabuk dan berhura hura.

Ia suka mendaki di bukit-bukit bersalju untuk melihat cahaya matahari di atas bukit bersama temannya. Di musim dingin yang membeku, mereka bisa melubangi es dan memancing ikan didalamnya.

Makan roti gandum hitam yang dimasak. Musim dingin lebih panjang membekukan kulit, namun pantai dan pelabuhannya sangat indah.

Semua orang suka jadi pelaut. Pergi dan bermimpi tinggal di tempat lain yang lebih hangat. Tapi jika mereka pergi, mereka juga langsung merindukan tempat asal mereka Vladovostok. Begitu juga Sheyna.

Keinginan untuk pergi begitu kuatnya ketika kapal dagang itu menerima mereka bekerja sebagai awak kapal.

Ia ingin pergi ke Hindia Belanda atau Indonesia, Surabaya dan puluhan kota di khatulistiwa yang disinari matahari sepanjang masa. Tapi kini ia rindu pulang.

Rindu akan kereta api Trans-Siberia yang panjang dan kota Yakutsk yang ditutupi salju abadi sepanjang tahun.

Teringat danau Baikal yang terletak di Timur Siberia, danau air tawar yang sangat dalam dan luas. Begitu jernihnya sampai airnya bisa diminum dan melihar dasarnya sampai jauh.

Danau yang ratusan kilometer dan luasnya sampai tidak salah kalau disebut juga sebagai 'laut' air tawar terluas didunia.

Ada 2 kilo meter dalamnya dan naik kereta api, jika naik kereta api Trans Siberia kedabau itu. Jika terus, mereka bisa sampai Moskow ribuan kilometer.

Orang dimasa depan mungkin bukan saja bisa ke Moskow tapi juga ke London. Itu bisa terjadi di abad 21 karena begitu bangganya orang Rusia dengan kereta api.

Perjalanan pertamanya kenegeri yang disebut Nusantara, Hindia Belanda atau Indonesia dan perpisahan yang menyedihkan dengan nenek yang membesarkannya dan sepupunya yang melambaikan tangan membekas diri Sheyna. Apakah mereka akan bertemu lagi?

" Mengapa kamu?" tanya Ednovokia melihat Sheyna di jendela.

"Teringat Vladivostok, nenek dan sepupu." Jawab Sheyna.

"Dan pacar kamu di Vladivostok atau disini?" ledek Ednikova lagi.

" Kamu ini, di Vladivostok sudah tidak ada lagi, sudah putus, dan itu cinta remaja, cinta separuh hati." Kata Sheyna yang mengibaratkan sebagai cinta monyet.
"Apakah sekarang juga cinta monyet?" canda Ednovokia.
"Jangan tanya itu, kamu bagaimana dengan Nazarev?"

"Kawin, menikah kalau kita sudah selamat dari sini."

"Kamu bisa berbahagia, menikah dengan orang melayu tidak mudah.'
.
Juga tidak mudah untuk mengungkapkan perasaan hatinya saat ini. Ditengah perjalanan panjang dan tersesat di tanah melayu.

"Aku cuma ingat sahabatku semasa sekolah, semuanya." Sheyna mengungkapkan isi hatinya.

"Temanku Anna Nikolaevna, sedang mengapa dia sekarang?" Sheyna sangat sedih.

Ingat ketika mereka bersama dan berangkat dari Vladovotok.

Diawal Desember, Sheyna, Anna dan semua pelaut dengan kapal dagang punya semangat yang tinggi untuk pergi berlayar.

Tetapi kesedihan yang mendalam karena berpisah dengan kampung halaman dan keluarga, membuat diri mereka merasa sedih.

Karena perjalanan itu adalah. perjalanan panjang. Lama dan bisa membosankan diatas kapal. Tapi akan sangat indah jika sampai dan melihat negara lain.

Tak ada yang menyangka akan terjadi sesuatu di perjalanan.

Negeri mereka sedang terlibat dalam perang dunia ke 2. Rusia berperang dengan Jerman. Tentara Hitler itu sudah mulai dilumpuhkan oleh tentara merah di Moskow.

Gema peperangan itu tidak sampai di Vladivostok karena jauhnya dari pusat pertempuran.

Sheyna sangat ingat ketika ia berdiri bersama Anna Nikolaevna digeledak, memperhatikan kapal yang lewat.

Tidak terlihat kapal lain, hanya kapal patroli abu-abu kecil "Aleksey Peshkov" yang mengawal mereka dikejauhan.

Setelah itu kapal ikan adalah kapal terakhir yang ditemui oleh kapal uap dagang dilaut dekat Vladivostok.

Ia bersama Anna Nikolaevna melihat burung camar berputar-putar di dekat sisi kapal. Burung yang mengucapkan selamat berpisah.

Kapal berangkat dengan suara mesin bersuara keras dan berisik.

Berlayar ke kelaut lepas, asap mengepul dari cerobong tungku pembakaran batubara. Beberapa lama', udara semakin hangat dan salju mulai berkurang.

Bertambah jauh, udara dingin mulai menghilang. Udara masih lembab tapi sudah seperti udara musim semi. Hari mulai gelap, Sheyna dan Anna masih berdiri di atas palka tertutup ada salju putih yang warnanya , berkilauan dalam gelap dan menghilang.

Laut begitu tenang, mesin berbunyi seolah-olah menghela beban berat.

Air memercik, berpendar pendar. Di pantai yang jauh, cahaya putih, hijau, merah dari lampu mercusuar tampak indah.

Lampu yang menyala seperti kilat berpendar pendar ke langit.

Hari pertama berlayar di laut, kapal dagang itu tidak bertemu dengan suatu kapal apapun.

Ketika sampai di lepas pantai Korea, pelabuhan Fusan, para pelaut melihat sebuah kapal perang Jepang yang berlayar di sepanjang pantai. Kapal itu seolah olah menyapa mereka.

Setelah itu sepi, kapal terus berlayar. Setiap hari, jam dan menit  sampai akhirnya melihat  pantai terjal Pulau Tsushima dari dikejauhan.

Mendekati Pulau Tsushima, lagi lagi kapal perang  Jepang muncul. 

Mereka melintasi dekat kapal dagang itu se olah olah saling menyapa.

Mereka lalu menyalip kapal. Antena stasiun radio merentang di atas kabin.

Berdasarkan sorotan lampu sorot pantai, kapal perang Jepang muncul beberapa kali, mengikuti kapal dagang mereka.

Mereka adalah kapal yang bersahabat. Beberapa waktu. Lampu di atasnya padam,  siluet hitam lambung kapal dengan jelas tergambar di laut, lambang kapal Jepang.

Berjalan dengan lampu yang cukup terang. Kedua gadis berjalan di klinik yang dipimpin perawat muda Ednikova.

Mereka adalah lulusan pendidikan pelayaran yang mencari pengalaman dan  perjalanan itu lancar saja.  Kini  memasuki laut China Selatan.

Permukaan Laut Cina Selatan yang biru dan tenang berkilau seperti  kristal indah terhampar.

Di suatu tempat di sebelah kanan jalur kapal uap adalah  pantai pantai China dan di sebelah kiri Filipina, dan tidak ada satu kapal pun yang terlihat di laut. Hanya kapal mereka saja yang lewat.

Malam hari mereka berkumpul, mendengar radio. Sebuah berita, 
kemaren malam tanggal 07 Desember 1941, di Pearl Harbor, kapal perang Jepang menyerang kapal-kapal Amerika Serikat di pelabuhan.

Puluhan  kapal besar dan kapal perang tenggelam, ratusan mati. Perang besar yang dimulai Jepang kepada Amerika.

Kemarahan Amerika terdengar meledak ledak dalam berita. Kebencian dan bendera perang telah dibunyikan, semua orang Amerika sangat marah.

Apakah samudera Pasifik akan menjadi arena perang? Tak ada yang tahu. Namun bayang bayang itu didepan mata. Mereka membayangkan tidak terjadi dalam waktu dekat. Vladovostok adalah sahabat Jepang dan Rusia tidak bermusuhan dengan negara itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Jepang dan Amerika

13 Cerita Anak-anak yang Menyenangkan Dari Seluruh Dunia

PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI DAN PERANAN MAEDA