10 Menangkap Petir

Ben Franklin memutuskan ingin menghabiskan seluruh waktunya dalam ilmu pengetahuan dan politik dan proyek-proyek publik.

Dia memulai studi tentang listrik yang membuatnya terkenal di seluruh dunia dan terpilih menjadi anggota Royal Society Inggris dan Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis.

Tulisannya tentang listrik dan mata pelajaran ilmiah lainnya diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Jerman dan Italia.

Lelaki yang cuma sekolah sampai kelas 2 sekolah rendah itu dianugerahi gelar kehormatan dari universitas Yale, Harvard, William & Mary, Oxford, dan St. Andrews.

Dia lalu berkomentar, untuk orang yang mau belajar mandiri.

"Jadi tanpa belajar di Perguruan Tinggi mana pun kita bisa datang untuk mengambil bagian dari Kehormatan mereka."

Karena selebritasnya ia bertemu dengan banyak anggota pencerahan seperti Adam Smith, James Watt dan Erasmus Darwin.

Dia adalah tamu rumah David Hume dalam perjalanan ke Skotlandia, dan menikmati pertemuan yang tak terlupakan dengan "Voltaire "di Akademi Sains Prancis di Paris.

Franklin melakukan eksperimen tentang penguapan dengan John Hadley di Cambridge.

Ketenaran terbesarnya sebagai seorang ilmuwan adalah hasil dari penemuannya dalam kelistrikan.

Pada kunjungan ke Boston pada 1746, ia melihat beberapa eksperimen listrik dan sekaligus menjadi sangat tertarik. Seorang teman, Peter Collinson dari London, mengiriminya beberapa alat listrik kasar hari itu, yang digunakan Ben Franklin, serta beberapa peralatan yang dia beli di Boston.

Dia menulis dalam sebuah surat kepada temannya Peter Collinson di.London. "Untuk bagian saya sendiri, saya tidak pernah terlibat dalam penelitian yang begitu mengasyikkan perhatian saya dan waktu saya seperti yang akhir-akhir ini telah dilakukan."
"Saya akan meneliti petir dan kaitannya dengan listrik,'" tekad Ben.
Surat-surat Benjamin Franklin kepada Peter Collinson menceritakan eksperimen pertamanya tentang sifat listrik. Eksperimen yang dilakukan dengan sekelompok kecil teman menunjukkan efek benda runcing dalam menarik aliran listrik.

Dia memutuskan bahwa listrik bukanlah hasil gesekan, tetapi kekuatan misterius yang menyebar melalui sebagian besar zat.

Dia juga mengatakan bahwa alam akan selalu memulihkan keseimbangan.

Ia mengembangkan teori listrik positif dan negatif, atau plus dan minus elektrifikasi.

Petir biasanya menyambar bagian tertinggi dari sebuah bangunan.

Api dalam petir dapat memicu kebakaran. Ben Franklin ingin mencegahnya.

Ben Franklin memperhatikan beberapa kesamaan di antara keduanya.

Api menciptakan cahaya, membuat benturan keras saat meledak, tertarik pada logam, memiliki bau tertentu, dan banyak lagi.

Berdasarkan pengamatan ini, Franklin yakin listrik dan kilat adalah kekuatan pelepasan listrik yang sangat kuat.

Beberapa orang berbagi keyakinannya, tetapi tidak ada yang pernah mengujinya. Jadi Benyamin mengujinya.

Rencananya ini membutuhkan sesuatu yang tinggi, seperti bukit atau gedung tinggi, tetapi Philadelphia tidak memiliki keduanya saat itu. Tak ada bukit dan gedung tinggi.

***

Menjelang sore di bulan Juni 1752, langit mulai mendung di Philadelphia.

Hujan turun dan petir berkilat mengancam, warga kota bergegas masuk dan warga yang berjalan mencari tempat untuk berteduh

Tidak demikian halnya dengan Benyamin dan anaknya William.


Ini adalah waktu yang tepat untuk menerbangkan layang-layang besar mereka.

Ben Franklin menunggu dan anak serta ayah basah basah dibawah hujan di lapangan.


Percobaan yang berbahaya, Ben akan menguji petir. Ben Franklin akan membuktikan awan adalah listrik dan petir adalah listrik yang dilepaskan sangat kuat.

Untuk ini ia melakukannya, dia membutuhkan sebuah percobaan dengan layang layang yang sekali tarik sudah mengangkat tinggi keawan.

"Lihat dan perhatikan kata ayah," ujar Ben Kepada anaknya William.
"Kamu cuma membawa layang layang ini a jauh dan aku berlari menariknya."

"'Tentu aku tahu ayah, diwaktu kecil aku bermain layang layang tapi dari kertas tidak berbasah basah seperti ini."

"Kertas tidak bisa, karena hujan akan merusaknya," ujar Ben Franklin membenahi layang layangnya.

"Engkau tidak boleh memegang tali layang layang karena kalau ada petir akan sangat berbahaya, kamu bisa terbakar."



"Jadi ayah?" William yang sudah remaja memandang dengan kawatir kepada ayahnya.

"Aku memakai sarung tangan khusus, bahan ini saya kira tidak akan mengantarkan listrik."

Sebuah layang-layang besar dengan bahan kain yang dibuat dengan sutra besar, tali rami, dan tali sutra dekat pegangan terakhir.



Angin yang kencang dan William yang berdiri jauh, Benyamin berlari kebelakang menerbangkan layang layang ke udara langsung mendekati awan yang mendung.


Layang layangnya memiliki besi berbentuk kunci rumah, toples Leyden yaitu perangkat yang dapat menyimpan muatan listrik untuk digunakan  dan seutas kawat yang tajam. 
 
Di bagian layang-layang memasang tali rami, dan di atasnya dan tali sutra.

Tali Rami, yang dibasahi oleh hujan, akan menghantarkan muatan listrik dengan cepat. Benang sutra, tetap kering karena dipegang oleh Ben Franklin 

Bagian terakhir dari teka-teki adalah kunci logam. Ben Franklin menempelkannya ke tali rami, dan dengan bantuan putranya, dia mengangkat layang-layang itu. 

 Saat dia mulai putus asa, belum ada yang terjadi Ben Franklin melihat benang-benang dari tali rami berdiri tegak, mengalami perubahan.

Ben Franklin menggerakkan jarinya ke dekat kunci, dan saat muatan negatif di potongan logam tertarik ke muatan positif di tangannya, dia merasakan kejutan listrik.

Belum ada petir, dia beruntung karena  awan mengandung listrik dan petir bisa menewaskan mereka.

Layang-layang hanya mengambil muatan listrik sekitar dari badai dan itu sudah cukup membuktikan petir adalah listrik.

Setahun setelah percobaan layang-layang Ben Franklin,  George Wilhelm Richmann mencoba percobaan serupa tetapi terbunuh ketika dia disambar petir dari benang layang.

Setelah demonstrasinya yang sukses, Ben Franklin melanjutkan pekerjaannya dengan listrik, menyempurnakan penemuan penangkal petirnya. 

Ia mengubah rumahnya di Market Street di Philadelphia menjadi laboratorium listrik.

Ia merancang beberapa peralatan khusus dari barang-barang rumah tangga menggunakan kawat dari batang besi di cerobong asap dan mengalirkan listrik ke dalam rumah. 

Benjamin memasang beberapa bel listrik. Saat itu, percikan api kecil mulai muncul di antara kabel-kabel, dan bel pun berbunyi dengan pelan setelah awan berisi muatan listrik dialirkan dari awan dan petir.

Yang lebih penting, barangkali, ia mulai mengembangkan teori tentang identitas petir dan listrik , dan kemungkinan melindungi bangunan dengan batang besi. Menggunakan batang besi dia menurunkan aliran listrik ke rumahnya, dan mempelajari efeknya pada lonceng, dia menyimpulkan bahwa awan umumnya dilistriki secara negatif. 

Ben Franklin menulis pemikirannya tentang listrik dalam beberapa surat kepada sesama ilmuwan yang tinggal di London.

Ilmuwan di London  menganggap surat-surat Franklin berisi informasi berharga, sehingga pada tahun tersebut   mereka menerbitkannya dalam sebuah buku kecil, Eksperimen dan Pengamatan tentang Listrik dari Ben. 


Ben disebut si Penangkap petir.

Sekarang orang dapat membangun lebih tinggi tanpa takut bangunan terbakar karena petir, Ben Franklin telah mengajarkan orang cara menangkap petir dan menyalurkannya  kedalam tanah.

Ia menerima Medali Copley yang bergengsi dari Royal Society, Inggris sebagai pengakuan atas "eksperimen dan pengamatannya yang aneh dan luar biasa tentang listrik."

Ben Franklin ingat, ketika di London ia mencita citakan untuk menjadi anggota dan sekarang Royal Society yang mengantarkan medali dan mengangkat Ben sebagai anggota kehormatan. 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Jepang dan Amerika

13 Cerita Anak-anak yang Menyenangkan Dari Seluruh Dunia

PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI DAN PERANAN MAEDA