Kompas Anak
cerita cerita
KOMPAS MINGGU 15 JUNI 2008
” SEPEDA RIO …”
Oleh : Masyutie Ramid . Ilustrasi-Iwan Nazif
” Rio, sepedanya sudah dibersihkan belum.?” terdengar suara ibu dari arah dapur. Rio berlari secepat kilat keluar rumah. Sudah sejak kemaren dia mengabaikan perintah ibunya untuk membersihkan sepeda barunya yang kelihatan sudah mulai kusam. ” Iya..iya bu ..” sahut Rio
Jika tak ingin ibu terus bersungut sungut, ia harus segera membersihkan sepedanya.
Tangan Rio begitu lamban .tidak bersemangat .Sepeda itu penuh lumpur setelah kemaren turun hujan dan Rio mengendarainya dijalanan.Hari ini hari Minggu. Sebentar lagi temannya Ardi akan datang menjemput. Benar saja, bunyi bel sepeda Ardi terdengar dihalaman.Rio belum selesai membersihkan sepedanya. “Ayo kelapangan main layangan ..” ajak Ardi.Dia sudah siap dengan layangannya yang disangkutkan di punggung.
MAKA, Rio lupa meneruskan membersihkan sepeda. ” Tunggu aku..” secepat kilat pula Rio berlari kedalam rumah . Mengambil layangan yang tersangkut didinding.Ibu kaget ketika Rio berlari kedalam rumah.
” Sudah selesai membersihkan sepedanya?” Sergah ibu. ” Tidak sempat, nanti saja bu” jawab Rio. ” Kan sudah sejak kemaren sore ibu bilang, sepeda harus dibersihkan.”
” Bu .” potong Rio ‘ Rio sudah janjian sama teman .Membersihkan sepedanya nanti saja bu.Lagi pula , kalau Rio bersihkan sekarang , nanti kotorr lagi ..” rayu Rio. Rio mengendarai sepedanya dan menghilang dikelokan jalan.
LIBUR SEMINGGU memang menyenangkan. Bisa bermain sepuas hati .Rio jadi lupa waktu.
“Rio, sudah dibersihkan sepedanya…” teriak ibu. ” Nanti saja bu, Rio mau pakai lagi..”
” Iya , boleh pakai , tapi bersihkan dulu ..”
‘ Ibu ini bagaimana sih , Rio bersihkan sekarang ,nanti kotor lagi .Percuma , lebih baik nsnti saja..”sahut Rio.Ayah hanya mengangguk anggukan kepala .
Ibu mengomel “Anakmu ini selalu begitu, kalau suruh nanti saja, nanti kotor lagi. Jadinya apa ? Sepeda itu kotor dan tidak terawat ”
SIANG ITU RIO pulang dengan perut keroncongan. Setelah meletakan sepeda , segera berlari menuju meja makan. Tetapi tidak ada makanan. Rasa haus dan lapar tidak tertahankan. Rumah sunyi , ibu tidak ada dikamar .Didapur ibu juga tidak ada. Mungkin dikamar mandi. Hei..tidak ada juga , pasti ibu kepasar dan lupa menyediakan
makanan. Rio menggerutu sambil meraih teko air di meja makan. Tekopun tidak ada isinya. Kali ini Rio betul betul panik .Ia menuju ke kulkas mencari sesuatu yang bisa dimakan. Tidak ada apa apa dilemari pendingin. Selain bumbu dapur dan makanan yang belum dimasak , tak ada buah buahan atau.minuman segar yang biasanya ada dalam lemari pendingin. Rio pergi kekamar baca.
Terlihat ayah sedang membaca. ” Ayah ,Rio lapar .Tetapi tak ada makanan..” kata Rio.
” Rio lapar..?”tanya ayah. ” Iyalah ayah.Kan Rio belum makan siang ”
” Ah, nanti saja…” sahut ayah acuh tak acuh.
” Kalau Rio makan sekarang, nanti lapar lagi , percuma. Lebih baik nanti saja, lebih hemat dan tidak capek kedapur kan..”
” Ayah ini bagaimana sih ? ”
” Iya , lebih praktis dan menghemat tenaga” ayah meniru ucapan Rio ketika di suruh membersihkan sepeda. Rio malu , ingat akal akalan selama ini .
” Iyalah Ayah, Rio sadar sekarang” Semenjak itu Rio berjanji memversihkan sepedanya setiap hari agar sepedanya awet dan bagus, tidak berkarat dan nyaman dipakai.
Masyutie Ramid – Penulis Cerita Anak
.
—
Komentar
Posting Komentar